Workshop Pembuatan Karya Tapestry: Alternatif Projek P5 bagi Guru SD di Polokarto dan Bendosari

 

                                   (Sambutan Bapak Sriyanto, S.Pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Ngombakan 02)

Workshop “Pembuatan Karya Kerajinan Tapestry sebagai Alternatif Karya Projek P5 untuk Guru SD di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo”
Bersama SDN Ngombakan 02 dan SDN Jombor

      Pada hari Rabu, 16 Juli 2025, dalam rangka pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat Universitas Sebelas Maret (UNS) Tahun 2025, Group Research Inovasi Pendidikan Seni dan Budaya Sekolah Dasar dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) menyelenggarakan Workshop “Pembuatan Karya Kerajinan Tapestry sebagai Alternatif Karya Projek P5”. Kegiatan ini ditujukan khusus untuk para guru SD di Kecamatan Polokarto dan Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo.

Workshop ini merupakan kolaborasi antara tim pengabdi dari UNS dengan dua sekolah dasar, yaitu SD Negeri Ngombakan 02 Polokarto dan SD Negeri Jombor 02 Bendosari, yang turut menjadi tuan rumah dan peserta aktif dalam kegiatan. Workshop ini adalah bentuk nyata dukungan perguruan tinggi terhadap implementasi Kurikulum Merdeka, khususnya dalam mengembangkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang berbasis seni dan budaya lokal.

Sambutan dan Penghargaan

Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Kepala SD Negeri Ngombakan 02, Bapak Sriyanto, S.Pd., M.Pd., yang mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta workshop. Dalam sambutannya, beliau juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kaprodi PGSD UNS, Dr. Karsono, M.Pd., atas kepercayaan dan kolaborasi yang diberikan dalam rangka peningkatan kapasitas guru-guru di Sukoharjo.

Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Kepala SDN Jombor 02 Bendosari, Ibu Siska Yuniyati, M.Pd., atas terselenggaranya kegiatan yang dinilai sangat bermanfaat bagi guru dalam menambah wawasan dan keterampilan dalam pembelajaran berbasis projek. Beliau berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilanjutkan secara berkelanjutan.

                                                  (Bapak dan ibu guru membuat kerajinan tapestry)

    

Arahan dan Motivasi

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Pengawas Sekolah Kecamatan Bendosari, Ibu Indiah Purwaningsih, M.Pd., yang memberikan motivasi kepada para peserta. Beliau menekankan pentingnya guru untuk terus berinovasi dan memanfaatkan potensi seni sebagai media pendidikan karakter. Ia juga mengapresiasi semangat peserta yang sangat antusias mengikuti kegiatan hingga selesai.

Selanjutnya, Koordinator Pengawas Kecamatan Polokarto, Bapak Sugeng Riyadi, M.Pd., turut memberikan sambutan. Beliau menyampaikan harapan agar pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari workshop ini tidak berhenti di peserta saja, namun juga dapat ditularkan kepada rekan guru lainnya serta diterapkan dalam kegiatan projek bersama peserta didik di sekolah masing-masing.

Materi dan Praktik

Workshop ini menghadirkan Dr. Joko Daryanto, S.Sn., M.Sn. sebagai narasumber utama. Beliau adalah dosen sekaligus praktisi seni dari Fakultas Seni Rupa dan Desain UNS. Dalam materinya, Dr. Joko menjelaskan secara detail tentang seni tapestry—karya kerajinan tekstil yang dapat dijadikan media ekspresi kreatif dalam P5.

Peserta diajak mengenal sejarah tapestry, filosofi di balik motif-motifnya, hingga teknik dasar pembuatannya. Lebih menarik lagi, kegiatan ini dilengkapi dengan sesi praktik langsung, di mana para guru membuat karya tapestry sederhana menggunakan bahan dan alat yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar sekolah.

Penutup yang Berkesan

Kegiatan diakhiri dengan sambutan penutup dari Kaprodi PGSD UNS, Dr. Karsono, M.Pd. Beliau menyampaikan harapan agar ilmu yang diperoleh dari workshop ini dapat memberikan dampak positif tidak hanya untuk guru, tetapi juga untuk siswa. Ia juga menyampaikan bahwa tim PGSD UNS sangat terbuka terhadap masukan dari guru untuk pengembangan materi pengabdian selanjutnya agar semakin relevan dengan kebutuhan di sekolah.

Antusiasme Peserta

Selama kegiatan berlangsung, seluruh peserta terlihat sangat aktif, antusias, dan terlibat penuh baik dalam diskusi maupun praktik. Beberapa guru bahkan langsung berdiskusi tentang bagaimana kegiatan tapestry ini dapat dikaitkan dengan tema-tema P5 yang sedang dijalankan di sekolah, seperti kearifan lokal, kebhinekaan global, dan gaya hidup berkelanjutan.

Workshop ini tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi para guru, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara universitas, sekolah, dan pengawas pendidikan dalam mendukung pendidikan yang lebih bermakna, kontekstual, dan menyenangkan bagi peserta didik.


Dokumentasi 




Video Workshop bisa dilihat disini :




Lebih baru Lebih lama